Rabu, 27 Februari 2008

Di Dalam Neverland (sebuah dialog absurd)

Di Dalam Neverland
(sebuah dialog absurd)


Aku : "Bunuh saja aku dengan cintamu ! supaya kelak aku kan mati dengan bahagia!"

Dia : "Aku tak kuasa, sayangku"

Aku : "Mengapa kau tega, membiarkan diriku kehausan akan elegi asmara"

Dia : "Bukan maksudku untuk membiarkanmu, tapi...."

*Memotong pembicaraan*

Aku : "Tapi apa ? Oohh, tolonglah aku, tolong belai diriku, usap air mataku dengan jari-jarimu yang hangat,
peluk hatiku,
ikatlah perasaanku,
lepaskan dahagaku dengan racunmu,
aku mohon,
berbagilah kebahagiaan denganku"

Dia : "Tapi, sayangku.."

Aku : "Aku mohon...Ciumlah bibirku, hanya itu saja, dan
aku akan mati perlahan
membayangkan surgawi.."

Dia : "Aku tak akan mampu, sayangku, aku hanyalah.."

*memotong pembicaraan*

Aku : "Kamu bukanlah hanya ! kamu segalanya bagi hatiku yang tersimpan,
ragaku yang pucat,
darahku yang kering.."

Dia : "Kau begitu menginginkanku ?"

Aku : "Setiap hari, sayang..lelah aku bermimpi, memakai topeng, menjadi palsu..
Bawa aku ke duniamu,
duniamu yang merahmuda,
birulangit,
jinggatemaram,
satu kecupan saja..
hanya satu, dan itu akan membekas,
meninggalkan rasa,
mencairkan darahku..
aku mohon sayangku"


Dia : "Duniaku membuai setiap orang, bahkan menghantuinya..kamu yakin akan hal ini ?"


Aku : "Apa yang menjadi keraguanku ? Tidak ada ! Ini adalah hal yang paling aku damba"


Dia : "Tapi aku tak bisa sayangku.."


Aku : "Jangan berkata seperti itu, sayang..membuatku kehilangan harapan.."


Dia : "Aku tidak bermaksud seperti itu, sayangku..Tapi apakah aku bisa ?"
Kurasa aku tidak punya kemampuan untuk itu..
Itu terlalu sulit"


Aku : "Tapi itu tidaklah mustahil..Kulakukan apapun untuk mewujudkannya !"


Dia : "Ini terlalu berat, sayangku.."


Untuk kali ini kami terdiam, dia tampak merenungi ketidakmampuannya, aku-pun berusaha menyembunyikan kegalauan


Dia : "Dunia kita berbeda, aku punya hidup sendiri, kamu pun begitu, sayangku..ini akan merusak segalanya..
melawan kodrat Tuhan"


Aku : "........" *hanya terdiam, tertunduk*


Air mataku menetes menyusul ketidakberdayaan ini,
hanya menangis,
hanya ini yang bisa kulakukan,
kodrat manusia
yang tidakberdaya,
seperti yang selalu kulakukan..


Dia : "Sudahlah sayangku, seharusnya kamu sadar.."


*Setengah berteriak aku berkata*


Aku : "Akan apa ?! akan hidupku yang gagal ?
akan ketidakberdayaanku ?
akan dirimu ?
akan kasihmu..


perlahan suaraku mendesis,
lambat laun menghilang,
suaraku menghilang,
terdengar sayupsayup bisikan dirinya..


*setengah membisik setengah mendesah*


Dia : "Sayangku..."


Aku : "......."


*berusaha menjawab, tetapi sesuatu mencekik leherku*


Dia : "Aku tidak nyata sayangku..Akulah mimpimu, yang kau buang tiap hari,
yang kau ganti tiap hari..
Aku tdak akan kekal..
Kita tidak bisa bersatu..
Maafkan aku, sayangku,
aku tidak bisa mencumbumu,
memelukmu,
membelaimu..
maafkan aku.."


Aku : *setengah berbisik* "tidak ! kamu akan kekal sayangku !
di dalam hatiku,
di dalam hatiku,
hatiku !
kamu adalah rasa,
bahagia yang menyeruak di pagi hari,
di siang yang terik,
di sore yang temaram,
di malam yang kejam...
aku berjanji akan menjagamu.."


Lalu aku terbangun dengan menatap sebelah tempatidurku,
berharap dia terbaring di sisiku. Tetapi dia tidak ada.
Rasa kecewa dan menyesal yang selalu menyelimutiku datang lagi.


Kuharap kita bisa bersama, sayangku.


Di dalam Neverland.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sprtinya semua tertuju pada....

opikumizz mengatakan...

so sad here..

r u awkay??